Kemeriahan malam Tahun Baru adalah waktu yang selalu dinantikan oleh seluruh umat manusia di dunia. Bagi sebagian besar masyarakat dunia, malam pergantian Tahun Baru merupakan moment yang spesial dan sangat menggembirakan. Banyak diantara mereka yang mempersiapkan acara pergantian tahun baru ini dengan begitu mewahnya, namun tidak sedikit juga masyarakat yang memperlakukan malam tahun baru layaknya hari-hari
biasa.Tradisi menjelang pergantian tahun semakin menambah kemeriahan suasana. Kita sering menyaksikan pesta kembang api yang begitu indahnya, suara terompet yang saling bersahutan dan memekakkan telingga, arak-arakan di jalan raya, keramaian di setiap sudut lingkungan sampai pesta besar-besaran di hotel berbintang. Semuanya larut dalam kegembiraan dan kesenangan.
Kegembiraan dan kesenangan yang berlebihan menjelang pergantian tahun, terkadang membuat banyak orang lalai dan lupa bahwa ada sesuatu yang bisa lebih bermanfaat dan bermakna bagi hidup dan kehidupannya, yaitu melakukan instropeksi diri. Dengan pikiran yang jernih, hati yang lapang dan suasana yang tenang, mencoba merenungi peristiwa yang menimpa hidup dan kehidupan kita, melakukan kilas balik terhadap perjalanan diri kita setahun ke belakang.
Aku menyadari bahwa menjelang pergantian tahun, aku juga merasakan kegembiraan seperti orang lain. Hanya saja aku tidak bisa seperti mereka dengan melakukan pesta apalagi menghambur-hamburkan uang. Di balik kebahagiaan dan kegembiraan itu, aku tak bisa menyembunyikan perasaanku sendiri yaitu ketika datang kesedihan dan kekhawatiran.
Aku menyadari bahwa menjelang pergantian tahun, aku juga merasakan kegembiraan seperti orang lain. Hanya saja aku tidak bisa seperti mereka dengan melakukan pesta apalagi menghambur-hamburkan uang. Di balik kebahagiaan dan kegembiraan itu, aku tak bisa menyembunyikan perasaanku sendiri yaitu ketika datang kesedihan dan kekhawatiran.
Dalam kesedihanku, aku selalu teringat dan memikirkan ; Berapa banyak dosa-dosa yang telah aku lakukan di tahun lalu? Sudah sejauh manakah aku bisa berbakti pada kedua orangtuaku? Berapa banyak hati yang terluka akibat ucapan dan perbuatan burukku? Berapa banyak waktu dan kesempatan yang terbuang percuma? Berapa banyak orang yang seharusnya aku bisa tolong namun aku mempedulikannya? Sungguh, semuanya akan menjadi kesedihan dan duka dalam hatiku.
Ketika hati sedang bersedih, kekhawatiran pun muncul mengiringi. Aku khawatir kalau tahun yang akan datang akan lebih buruk dari tahun sebelumnya. Aku khawatir akan melakukan dosa yang semakin besar di tahun mendatang. Aku khawatir tidak bisa berbakti pada kedua orangtuaku dan memperlakukan mereka dengan baik di tahun mendatang. Aku khawatir di tahun mendatang akan lebih banyak orang yang tersakiti akibat ucapan dan perbuatan burukku. Aku khawatir tahun baru ini akan menjadikanku sebagai manusia yang tidak berguna dan tidak juga bermanfaat bagi orang lain. Semuanya menjadikanku selalu merasa khawatir dengan apa yang akan terjadi di tahun berikutnya.
Menurut pemikiranku yang bodoh, pergantian tahun ini membawa berkah pada kehidupan manusia yang mau berpikir. Terkadang kita lalai dengan kesenangan yang diberikan Allah, dan menjelang pergantian tahun, kita baru menyadarinya. Terkadang kita lupa dengan kebaikan yang telah Allah gariskan pada kita, dan menjelang pergantian tahun, kita termotivasi untuk selalu mensyukuri nikmat yang telah Allah karuniakan. Terkadang kita sombong dengan keberhasilan maupun penghargaan yang kita raih, namun menjelang pergantian tahun, kita menyesal telah berbuat sombong dan berusaha untuk menjadi orang yang rendah hati di tahun berikutnya.
Semoga menjelang pergantian tahun ini, kita dijauhkan dari sifat lalai dan berlebihan dalam menyambut malam tahun baru, karena sifat lalai dan berlebihan bisa menyebabkan kita tidak memanfaatkan moment baik ini untuk melakukan instropeksi diri. Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang beruntung, Amin.
sumber:maknahidup
0 komentar:
Posting Komentar